Minggu, 11 Desember 2011

Memberi dari apa yang kita punya

Cerita ini saya dengar di khotbah hari minggu dengan tema memberi dari apa yang kita punya...Isi khotbah sederhana, tapi intinya mendalam.
Dikisahkan dalam suatu lingkungan perumahan..ada 1 keluarga (anggap saja namanya keluarga Didi ) yang selalu kedapatan dikirimkan sampah di rumahnya...entah itu sampah dari mana, sampahnya siapa, kapan itu di taruh di rumahnya...yang jelas itu sampah tiap hari kok ada di halaman rumahnya..Di buang, besok ada lagi sampah lainnya...keki ? jelaaass.. Dongkol ? pastiii.

Kemudian di ketahui bahwa yang suka mengirimkan sampah itu adalah tetangganya. Akhirnya si suami dan si istri berunding..harus bagaimana baiknya untuk menghentikan aksi buang sampah tersebut dan di sepakati lah suatu cara.
Esok harinya, seperti biasa kedapatan sampah di halaman rumah Pak Didi. Kemudian siang hari, Bu Didi pergi ke rumah tetangganya itu..Ngapain kira-kira ? Maki - maki ? Semprot dengan kata-kata "Gila lu yeee..ketahuan kali ini ternyata elu yang suka lempar bom sampah selama ini"..
Tidak ! Bu Didi pergi ke rumah tetangga dengan membawa semangkuk sup panas..diberikan ke tetangga untuk di coba masakannya itu.
Esok harinya lagi...ada lagi sampahnya..dan sekali lagi Bu Didi datang ke rumah tetangga itu untuk memberikan beberapa masakan hasil buatannya.
Esoknya..begitu lagi (tetangga kurang ajar memang ini)..dan seperti biasa Bu Didi memberikan ke tetangganya..kali ini buah-buahan.

Heran ? Ini keluarga Didi malaikat atau manusia super ?
Tetangganya ga tahan juga akhirnya...bertanyalah dia ke keluarga Didi..."Saya yang setiap hari memberi kiriman sampah ke rumah kalian..tetapi kalian memberi kami makanan dan buah...apa maksud kalian ?"
Keluarga Didi menjawab : "Kami memberi dari apa yang kami punya...Dan saya rasa kau juga. Jika kau punya sampah sehingga itu harus di bagi kepada kami...tetapi kami punya makanan dan buah..maka itu yang kami bagi kepadamu "

Ini yang terjadi juga ketika seseorang berkata kasar, kotor..karena itu mencerminkan hatinya..Jadi apa yang ada di dalam, maka itu yang akan keluar.
Kalau seseorang hanya punya sampah dalam dirinya, maka itulah yang akan keluar dalam perbuatan dan tingkah lakunya. Tetapi jika seseorang punya buah kebaikan..maka itu lah yang akan tersalurkan.

Dari cerita di atas banyak yang bisa di petik maknanya...Pertama, kejahatan dibalas dengan kebaikan justru akan membuat malu pada kepala yang membuat kejahatan..Kedua, bagi keluarga yang mempunyai anak, maka ini menjadi pembelajaran yang berharga untuk anaknya..karena memberi contoh untuk berbuat baik lebih bermanfaat dibandingkan sekedar kata-kata perintah untuk berbuat baik , betul tidak?

Jadi marilah memberi dari apa yang kita punya...dan semoga itu adalah buah kebaikan..bukan sampah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Your comment pleaaseee

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers